Sabtu, 22 November 2014
Sabtu, 15 November 2014
Dad Is My Hero

Aku bernama Sherilla Cintyana. Aku mempunyai seorang Dad. Mom-ku sudah 3 tahun lalu meninggal. Dad-ku sangat menyayangiku. Ia sangat setia mengurusku. Tapi, Dad-ku juga selalu mengajariku disiplin. Menurutku aku nggak perlu disiplin. Karena besar nanti kan aku pasti bisa disiplin. Tapi, Dad-ku tetap sabar mengajariku.
Suatu hari, pulang sekolah aku membuka pintu tanpa mengucap salam. Ayahku langsung menasehatiku, “Cin, kalau kamu mau masuk rumah ucap salam dulu dong”
“Dad, kalau aku mau masuk tanpa salam bukan berarti Dad nggak tahu aku yang masuk kan” kataku.
“Tapi kan biar disiplin dan kamu bisa sopan” kata Dad-ku.
“Lagi-lagi disiplin, Lagi-lagi disiplin, Dad kalau Cintya sudah besar Cintya kan bisa disiplin, sopan, ramah seperti keinginan ayah” kataku pada ayah.
Aku pun masuk kamarku. Ayahku hanya menggelengkan kepala melihatku. Aku pun mengambil buku merah mudaku dengan gambar kupu-kupu. Bisa dibilang itu diaryku. Aku pun mengisinya.
Dear Diary
Aku lagi lagi dibilang Dad harus disiplin
Kenapa aku harus disiplin?
Aku kan besar nanti bisa disiplin
Semoga ayah berhenti menyuruhku disiplin
SHERILLA CINTYANA
Aku pun menutup bukuku dan menyimpannya ke lemariku.
Besoknya, saat pulang sekolah, aku mencari Dad.
“Dad…” panggilku.Tak ada jawaban.
“Dad…” seruku semakin kuat. Aku pun menghampiri Bik Inah, pembantuku.
“Bik, dimana sih Dad” tanyaku pada Bik Inah.
“Oh, Non Cintya sudah pulang. Ayolah…” Tiba tiba Bik Inah menarikku dan mengajakku naik taksi. Kami berhenti di Rumah Sakit Harapan Jaya. Bik Inah membawaku ke ruang nomor 156. Disana aku melihat Dad te
... baca selengkapnya di Dad Is My Hero - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sabtu, 08 November 2014
Kuihat Lirihan Suara

Diandra. Di tengah lesung pipit manismu yang teraba, mendamaikan setiap senyap yang merambati dinding-dinding hati. Di sisi maya aku bisa melihat, meski hanya mimpi yang takkan pernah menjadi nyata. Berteman dan bernyanyi dengan angin malam tanpa merasa takut kehilangan. Di sini terngiang sejuta kata hibur, meski tak pernah terasa mudah sejak aku lahir.
—
Tangis untuk pertama di dunia merekah, ditempa bumi yang terasa mengerikan. Riuh ucap syukur terdengar di tengah gelap yang meraba asaku. Terasa gelap meski aku belum mengenal apa itu cahaya. Adzan dengan indah terkumandang di telingaku, sejak itulah kukenal Tuhanku.
Matahari yang tak pernah bersinar. Tapi keindahannya berkilauan dalam anganku. Dialah matahari, orang paling baik di dunia yang kupanggil ‘ibu’. Dengan sabar dia merawat dan menjagaku. Kecantikannya melebihi apapun di dunia. Meski tak pernah kutahu bagaimana wajahnya, tapi keindahan suaranya berhasil melelapkan tiap tidurku. Namun sayang, matahariku hanya hadir untuk waktu yang berjarak kilatan guntur dalam hujan deras.
Beberapa bulan semenjak Tuhan meniupkan ruhku ke sini, kebenaran mulai terkuak. Bagai petir di siang bolong, orangtuaku menghadirkan sosok yang berbeda 180 derajat kala itu. Sejak kenyataan mengatakan bahwa aku tak akan pernah bisa melihat wajah sayu mereka. Seakan ditempa ombak tapi tak berasa linglung, terasa sangat menyedihkan.
Hari itu. Hari dimana aku merasakan seperti dibawa menuju suatu tempat. Aku pikir, hanya tempat yang biasa-biasa saja. Aku terse
... baca selengkapnya di Kuihat Lirihan Suara - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Senin, 03 November 2014
SIOMAY YO PINK

... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1